Pernah
denger ‘mie lethek’ belum hayooo
Yang belum
pernah denger pasti penasaran kan itu mie apa? :p
‘lethek’
berasal dari bahasa Jawa yang artinya ‘kotor/ tidak bersih’. Wah berarti mie
nya nggak sehat dong, kan kotor. Eits! Tunggu dulu! Jangan salah sangka dulu
Emang sih
mie nya itu warnanya nggak bersih dan kalo orang yang belum pernah lihat pasti
nggak akan mau makan karna terkesan kotor. Dari nmanya aja udah nggak
meyakinkan. Tapi kalo kalian tahu, mie lethek itu rasanya lebih enak daripada
mie-mie yang lainnya.
Mie lethek
itu makanan khas daerah Srandakan Bantul. Mie ini dibuat dari tepung tapioka
dan gaplek, sehingga warna mie tersebut mirip dengan warna gaplek. Yang belum
tau gaplek itu apa boleh searching sendiri yaa
GOOGLE PLEASE! Hehehe
Mie lethek
ini biasanya di olah menjadi mie goreng, mie rebus, atau dicampur dengan nasi
sehingga menjadi magelangan. Basanya ditambahkan dengan suwiran ayam, telor
bebek atau telur ayam, dan pastinya dengan bumbu nenek moyang hahaha
Sayangnya
mie lethek di jaman sekarang susah dicari, karena berbagai faktor. Salah
satunya adalah tidak ada yang mewariskan resep masakan untuk mie lethek ini.
Karena katanya kalau mie lethek nggak pakai resep rahasia itu bakalan hambar,
katanya lhoooooo
Tapi
tenang aja kalau kalian pengin nyoba mie lethek kalau sedan berkunjung ke
Yogyakarta, Khususnya di daerah Bantul dan sekitarnya, kalian bisa mampir di
dua warung mie lethek yang melegenda ini
· Mie Lethek Mbah Mendes, Jl Ring Road Timur
(Barat Pertigaan Maguwoharjo); Sorobayan, Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul;
Jl. Parangtritis km 22.
· Mie Lethek Kang Sum, bekas Pasar Imogiri,
Bantul (dekat dengan Kompleks Makam Raja-raja Mataram di Imogiri).
Sebenarnya masih
ada juga warung-warung kecil yang menjual mie lethek, kalian bisa tanya saudara
kalian yang tinggal di Jogja, hanya yang sudah banyak diketahui wisatawan dua
warung tersebut.
Dan kalau kalian
mau lihat proses pembuatan mie lethek, kalian bisa berkunjung ke pabrik sentra
pembuatan mie lethek di Dusun Bendo, Desa Trimuri, Kecamatan
Srandakan, Bantul. Pabrik
yang sudah berdiri lebih dari setengah abad ini masih menggunakan peralatan
tradisional dan unik dalam proses pembuatan mie letheknya. Bahkan seekor sapi
juga turut diberdayakan sebagai pekerja untuk memutar lumping raksasa. Unik
bukan?