Selasa, 29 November 2016

mie lethek

Pernah denger ‘mie lethek’ belum hayooo
Yang belum pernah denger pasti penasaran kan itu mie apa? :p

‘lethek’ berasal dari bahasa Jawa yang artinya ‘kotor/ tidak bersih’. Wah berarti mie nya nggak sehat dong, kan kotor. Eits! Tunggu dulu! Jangan salah sangka dulu

Emang sih mie nya itu warnanya nggak bersih dan kalo orang yang belum pernah lihat pasti nggak akan mau makan karna terkesan kotor. Dari nmanya aja udah nggak meyakinkan. Tapi kalo kalian tahu, mie lethek itu rasanya lebih enak daripada mie-mie yang lainnya.

Mie lethek itu makanan khas daerah Srandakan Bantul. Mie ini dibuat dari tepung tapioka dan gaplek, sehingga warna mie tersebut mirip dengan warna gaplek. Yang belum tau gaplek itu apa boleh searching sendiri yaa

GOOGLE  PLEASE! Hehehe

Mie lethek ini biasanya di olah menjadi mie goreng, mie rebus, atau dicampur dengan nasi sehingga menjadi magelangan. Basanya ditambahkan dengan suwiran ayam, telor bebek atau telur ayam, dan pastinya dengan bumbu nenek moyang hahaha

Sayangnya mie lethek di jaman sekarang susah dicari, karena berbagai faktor. Salah satunya adalah tidak ada yang mewariskan resep masakan untuk mie lethek ini. Karena katanya kalau mie lethek nggak pakai resep rahasia itu bakalan hambar, katanya lhoooooo

Tapi tenang aja kalau kalian pengin nyoba mie lethek kalau sedan berkunjung ke Yogyakarta, Khususnya di daerah Bantul dan sekitarnya, kalian bisa mampir di dua warung mie lethek yang melegenda ini
·    Mie Lethek Mbah Mendes, Jl Ring Road Timur (Barat Pertigaan Maguwoharjo); Sorobayan, Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul; Jl. Parangtritis km 22.
·     Mie Lethek Kang Sum, bekas Pasar Imogiri, Bantul (dekat dengan Kompleks Makam Raja-raja Mataram di Imogiri).

Sebenarnya masih ada juga warung-warung kecil yang menjual mie lethek, kalian bisa tanya saudara kalian yang tinggal di Jogja, hanya yang sudah banyak diketahui wisatawan dua warung tersebut.

Dan kalau kalian mau lihat proses pembuatan mie lethek, kalian bisa berkunjung ke pabrik sentra pembuatan mie lethek di Dusun Bendo, Desa Trimuri, Kecamatan Srandakan, Bantul. Pabrik yang sudah berdiri lebih dari setengah abad ini masih menggunakan peralatan tradisional dan unik dalam proses pembuatan mie letheknya. Bahkan seekor sapi juga turut diberdayakan sebagai pekerja untuk memutar lumping raksasa. Unik bukan?










  
                                   









Puncak Becici

Pantai udah, museum udah, monumen udah, apalagi ya yang belum?
Yang sejuk-sejuk boleh nih! Hehehe

Iyaps! Kali ini aku bakal bahas tempat yang bias menyejukkan hati, waseekkk

Namanya ‘Puncak Becici’. Tempat wisata ini berada di daerah Dlingo, Bantul (google maps). Sebenarnya tempat wisata ini tidak jauh beda dengan tempat wisata hutan pinus yang ada dibawahnya. Yang membedakan adalah pemandangan yang disuguhkan. Kalau hutan pinus hanya berisi pohon-pohon pinus, di Puncak Becici ini ini selain disuguhkan pemandangan tengah hutan, kita juga disuguhkan keindahan alam yang membentang dibawahnya.

Yang menjadi ciri khas dari tempat wisata ini adalah tempat-tempat foto yang tersebar di puncaknya yang berada diatas pohon. Sehingga memungkinkan kita untuk mendapatkan gambar dengan pemandangan yang lebih luas bentangan alamnya. Udah di puncak, diatas pohon lagi? Jos kan?

Di tempat ini tidak dikenakan biaya masuk, hanya disediakan kotak untuk menyumbang seikhlasnya. Tapi kita juga harus punya rasa tanggung jawab untuk menjaga tempat ini sehingga sebaiknya kita menyisipkan sebagian rezeki kita untuk membayar keindahan yang tiada duanya, ya nggak? Dan kalau kalian ingin foto yang diatas pohon itu tuh, kalian hanya dikenakan biaya Rp 2000 saja. Murah, dapat foto bagus(pake kameranya sendiri tapi hihi ).  Dan hanya dikenakan untuk biaya parker pastinya hehehehe

Berikut foto-foto yang bersumber dari pribad dan internet

Selamat menikmati!









Pantai Baru, Bantul

Haloooo anak pantai :p
Kali ini aku akan membahas tempat favorit kalian nih
Simak baik-baik yaa hehehehe

Pantai Baru memang tidak terlalu terkenal jika dibandingkan dengan Parangtritis atau Krakal, namun keunikannya layak untuk diperbincangkan. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Pantai Pandansimo dan Pantai Kuwaru, hanya beberapa ratus meter dari Muara Sungai Progo. Pantai ini disebut pantai "baru" karena baru diresmikan sebagai objek wisata pada bulan Mei 2010, sangat "terlambat" dibandingkan pantai lain yang ada di sekitarnya. Salah satu keunikan pantai ini adalah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) di dekat pintu masuknya, terlihat puluhan kincir angin yang berdiri tegak di antara kebun dan semak-semak.

Karena letaknya ditengah-tengah kebun jangan sampai kalian merusak dan menginjaknya ya teman-teman..

Selain keunikannya lewat kincir angin, pantai ini juga cocok untuk piknik keluarga karena di sekitar pantai banyak ditumbuhi pohon cemara yang menjulang bak payung, sehingga panas matahari tidak langsung menyengat. Kalau kalian berkunjung kesana bukan pada hari Sabtu, Minggu, atau hari libur pantai ini akan sepi. Sehingga kalian bias berfoto-foto atau selfie ria di tengah-tengah jalan yang diteduhi pohon cemara. Nggak nyesel deh pokoknya.

Untuk mencapai pantai ini, sangatlah mudah bahkan tidak perlu membuka google maps atau wikimapia. Kalau mau berwisata ke pantai ini, tinggal ikuti Jalan Raya Bantul hingga Palbapang lalu belok ke kanan menuju Jalan Raya Srandakan. Terus saja hingga ketemu Jembatan Kali Progo. Ambil jalan ke kiri tepat sebelum jembatan Progo. Ikuti saja jalan aspal, hingga menemukan plang penunjuk arah Pantai Baru.

Berikutfoto-fotonya yang bersumber dari pribadi dan internet









        

       





Museum Soeharto

Tau nama presiden RI yang kedua?
Hayo siapa namanya hehehe

Yaps!
Bapak Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto

mau basah tentang apa sih kak dari Bapak Soeharto? Masa kepemimpinannya? Males ah kak belajar sejarah terus

Eits! Siapa bilang mau bahas itu?
Aku mau bahas tentang Museum Soeharto nih! Loh emang ada kak? Ada dongg.. kita tengok sejarah pembuatan museum ini dulu yaa

Sejarah
Museum memorial Jenderal Besar Soeharto diresmikan pada 8 Juni 2013 oleh Probosutedjo, adik Soeharto, bertepatan dengan hari lahir Soeharto. Museum ini dibangun di atas lahan seluas 3.620 meter persegi, untuk untuk mengenang jasa dan pengabdian Soeharto semasa hidupnya untuk bangsa Indonesia agar dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda. Koleksi yang tersimpan di dalamnya antara lain benda kenangan milik Soeharto sejak berdinas di kemiliteran hingga saat menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, termasuk berbagai prestasi yang pernah diraih semasa menjabat Presiden ke-2 Indonesia. dibangun dan diresmikan oleh H. Probosutedjo (adik dari Soeharto) dan Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut, putri pertama Soeharto)

Bagian Museum
Ketika masuk dari gerbang depan, kamu akan langsung melihat patung besar Bapak Soeharto karya  seniman Edhi Sunarso. Disamping patung tersebut terdapat batu peresmian museum tersebut. Dan di belakang patung tersebut terdapat sebuah pendopo yang memasang perangkat multimedia yang menyajukan foto-foto Bapak Soeharto dan disekitarnya terdapat banyak lukisan dan patung Bapak Soeharto. Dan di depan pendopo tersebut terdapat sebuah diorama mini yang berkisah tentang perjuangan Bapak Soeharto dan masa kepemimpinannya.

Lokasi Museum
Museum Soeharto berada di 10 km barat Kota Yogyakarta. Bisa diakses melalui jalan Wates km 10 Yogyakarta, dekat dengan jalan menuju Kampus Universitas Mercu Buana Yogyakarta atau melalui jalan Godean Sleman.
GOOGLE MAPS PLEASE! Hehehe

Kebetulan beberapa waktu yang lalu,aku sempat berkumjung ke museum ini. Berikut beberapa foto (yang ada aku nya) hehehe mohon maaf tapi nggak semua foto ini murni dari aku, ada yang aku ambil dari internet karna aku nggak sempet untuk mengambil gambarnya karena hujan :(


Berikut foto-fotonya, selamat menikmati! :p













Monumen Perjuangan TNI AU

Haloooo kali ini aku bahas temennya museum, monumen hehehe

Namanya ‘Museum Ngotho’  yang sekarang disebut  Monumen Perjuangan TNI AU  dibangun oleh AURI pada tanggal 1 Maret 1948. Maksud dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan memperingati peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh perintis TNI AU gugur, diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus AdisutjiptoMarsda TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo

Sejarah
Monumen ini pernah dua kali mengalami pemugaran, yang pertama pada bulan Juli 1981 saat Kasau dijabat oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi dan yang kedua berdasarkan Skep Kasau nomor Skep/78/VII/2000 Kasau dijabat oleh Marsekal TNI Hanafie Asnan, dan pada saat itu Monumen Ngoto diubah menjadi Monumen Perjuangan TNI AU. Pemberian nama tersebut adalah agar para prajurit-prajurit TNI AU dapat mengambil teladan tentang semangat juang, semangat berbakti, pengorbanan dan kepahlawanan mereka. Peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA pada tanggal 29 Juli 1947 oleh TNI Angkatan Udaradijadikan momentum sebagai Hari Bhakti TNI Angkatan Udara, sehingga tanggal 29 Juli tiap tahunnya selalu diperingati.

Pesawat Dakota VC-CLA milik perusahaan penerbangan India yang dicarter untuk mengangkut sumbangan obat-obatan untuk Palang Merah Indonesia, yang ditembak jatuh oleh dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda saat akan mendarat di PU Maguwo.

Lokasi
Dusun Ngoto, Desa Bangunharjo, Kecamatan SewonKabupaten BantulYogyakarta. Monument ini terletak di tengah-tengah perumahan, jadi kalian jangan merasa nyasar ke perumahan ya hehe

Di monumen ini terdapat sebuah replica bagian belakang pesawat yang hancur, yang menjadi ciri khas monument ini. Aku nggak tau sih itu pesawat boleh dinaikin enggak, tapi aku pernah naikin dan foto-foto didalem pesawatnya sih ehehehe (sok tau, JANGAN DITIRU!)


Berikut foto-foto monumen tersebut, bukan bersumber dari pribadi tapi demi Tuhan aku pernah kesana SUERRR!