Haloooo sudah
lama tidak menyapa kalian di blog ini hehehe maafkan karena kesibukan yang
melanda (alasan!) hahaha
Di postingan kali ini saya akan membahas tentang kesenian. Kesenian yang
akan saya bahas disini adalah kesenian “jathilan”
. Kesenian ini telah lama di kenal di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Jathilan juga dikenal dengan nama kuda
lumping, kuda kepang, atau jaran kepang. Jathilan sendiri berasal dari kalimat berbahasa Jawa “jaranne jan thil=thilan tenan” yang
jika di artikan dalam bahasa Indonesia adalah “kudanya benar-benar joget tak
beraturan”. Pada pementasan jathilan di
iringi oleh musik gamelan dan nyanyian dari sinden. Lagu-lagu yang dibawakan
bermacam-macam, namun biasanya berisi tentang himbauan agar manusia senantiasa berbuat
baik dan selalu ingan kepada Sang Pencipta.
Di daerah-daerah pedesan sendiri jathilan
masih sering di pentaskan dalam berbagai acara. Salah satunya dalam acara
Peringatan Serangan Umum 1 Maret di Museum Soeharto di Sedayu, Bantul yang saya
datangi pada 3 Maret 2018 lalu. Kesenian Jathilan ini termasuk dalam rangkaian
acara pesta rakyat tahunan tersebut bersama dengan acara dan kesenian lain,
seperti tari mojang priangan, tari angguk kemes, wayang, campursari, dan
festival lomba.
Dalam acara tersebut, terdapat tiga kali pementasan jathilan yang semuanya ditampikan oleh kelompok jathilan putri. Disini saya berkesempatan menonton pementasan jathilan yang dibawakan oleh kelompok jathilan JARANAN SENTEREWE KENYA MAYANGKARA dari Kaliurang Harjo Binangun Pakem.
Pada pementasan ini dibawakan oleh enam penari yang berperan sebagai
prajurit, satu orang sebagai celeng ningrat, dan tiga orang sebagai singo
barong.
enam orang prajurit
tiga singo barong dan celeng ningrat
Menurut narasumber, saudara Nur Karim Mustofa yang menjadi salah satu kru
dalam kelompok tersebut, pementasan jathilan
ini menceritakan tentang pertempuran antara celeng ningrat dan singo barong
melawan prajurit kenya mayangkara. Pada awalnya pertempuran ini di menangkan
oleh para prajurit kenya mayangkara, yang ditadai dengan keluarnya celeng
ningrat dan singo barong dari area pementasan sebagai tanda kekalahan dan
melarikan diri.
Namun akhirnya mereka bertarung lagi dan para prajurit
mayangkara kalah. Yang dalam pementasan tersebut ditandai dengan para penari
yang jatuh dan kemudian mengalami kesurupan atau dirasuki oleh roh halus.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya melihat pementasan jathilan, namun ini pengalaman pertama saya melihat di barisan paling depan dan melihat proses persiapan walaupun tidak sampai akhir pementasan hihihi. berikut adalah beberapa foto lain saat pmentasan jathilan
#idks2018 #librarian #librarianplus #libraries
sumber: https://borosucijathilan.wordpress.com/2015/06/07/jatilan-pengertian-sejarah-gerak-tari-jatilan-dan-jatilan-era-modern/ (asal kata jathilan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar